*** Tak kenal maka tak sayang. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda ***

Jumat, 18 November 2016

Melahirkan Normal apa Operasi??

Seorang ibu hamil bingung menentukan metode persalinan apa yang akan dijalaninya, mengingat kehamilannya sudah semakin besar. Bertanya dengan teman-teman rumpinya, mendengarkan cerita cerita dari mereka. Ada yang bilang A ada yang bilang B. Makin bingunglah si Ibu..
Kenapa harus bingung?
Kehamilan dan kelahiran adalah hal yang alami. Jaman dulu, para orang tua kita melahirkan sendiri di rumah pun bisa atau ada yang hanya di tolong sama dukun.
Saat ini tidaklah demikian, persalinan sudah mungkin gak ada lagi yang ditolong dukun. Petolongan persalinan saat ini dilakukan sudah secara aman dan bersih oleh tenaga kesehatan..

Kembali masalah metodenya, tidaklah benar menjadikan itu pilihan, walaupun itu hak setiap ibu hamil atau pasien untuk memilihnya. Dengan semakin banyaknya rumah sakit swasta, dan hak pasien untuk memilih, maka ada istilah operasi karena permintaan pasien (Seksio cesaria on request). Hal tersebut tidak salah, karena tugas seorang dokter hanya mengkomunikasikan, memberikan informasi, dan edukasi tentang tujuan, tehnik, resiko dan komplikasi setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan. Setelah pasien paham, dan setuju untuk dilakukan tindakan, sudah kewajiban dokter untuk melakukan tindakan tersebut.

Tadi telah dijelaskan bahwa persalinan tersebut adalah hal alami. Yang melahirkan itu sebenarnya ibu sendiri. Seorang bidan atau dokter hanya memimpin proses bersalin tersebut. Tapi memang ada yang tentunya tidak berjalan lancar, atau menjadi kondisi yang patologis. Nah.. saat inilah tentu akan memerlukan tindakan, salah satu contohnya seksio cesaria.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seorang ibu hamil harus menjalani operasi untuk melahirkan bayinya, seperti oleh karena faktor ibu yaitu ibu yang pendek dengan panggul yang sempit, ibu dengan penyakit jantung berat, dan lain sebagainya. Faktor bayi yaitu bayi besar, bayi dengan posisi melintang, bayi kembar dengan posisi tertentu, plasenta menutupi jalan lahir dan lain sebagainya. Hal inilah perlu dikomunikasikan dengan bidan atau dokter kandungan setiap melakukan pemeriksaan kehamilan.

Perlu diketahui resiko operasi akan lebih besar dari pada resiko melahirkan normal. Jadi sebaiknya operasi dilakukan kalau memang tidak bisa secara normal dengan kata lain persalinan harus dilakukan dengan operasi (ada indikasinya). Namun kembali lagi ini adalah hak setiap pasien untuk memilih operasi atau melahirkan normal....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar