Kali ini kita bahas tentang diare yuk. Soalnya sekarang di tempatku musim diare. Kasusnya banyak pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab utama kematian pada bayi di negara berkembang berkaitan dengan penyakit infeksi. Kenapa tinggi di negara berkembang? Ini karena diare erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan higiene masyarakatnya yang kurang. Apa sebenarnya diare? Diare adalah penyakit dimana konsistensi buang air besar yang encer dengan frekuensi lebih dari 3x per hari. Disebut diare kronis jika
berlangsung >14 hari. Jika kosistensinya cair dan ada darah biasa kita sebut disentri. Selain BAB yang encer, sering diikuti dgn gejala lain yaitu mual/muntah, sakit perut dan badan panas. Penyebab diare itu sendiri bisa bermacam-macam, bisa karena infeksi saluran pencernaan oleh virus, bakteri, parasit dan bisa jamur, keracunan makanan, intoleransi laktosa, antibiotik, maupun oleh infeksi sistemik dengan manifestasi diare. Penyebab tersering biasanya adalah infeksi saluran pencernaan(gastroenteritis) oleh virus. Penyebarannya melalui fecal-oral yaitu masuk dari mulut melalui makanan atau minuman. Diare pada bayi lebih berbahaya dari diare pada orang dewasa. Kenapa? karena persentase cairan tubuh pada bayi lebih besar dari pada orang dewasa. Ini artinya sebagian besar tubuh bayi adalah air, sehingga mereka rentan sekali jika kehilangan cairan tubuh. Selain memang karena bayi memiliki daya tahan tubuh masih rendah dibanding orang dewasa. Kehilangan cairan tubuh akibat diare bisa menyebabkan kekurangan cairan(dehidrasi). Dimana tanda-tandanya adalah bayi tampak berubah dari rewel sampai mengalami mengalami penurunan kesadaran, mata bayi tampak cowong, air mata -, ubun-besar cekung, bibir kering, turgor kulit menurun(kulit kalau ditarik kembali lambat >2 detik), BAK kurang atau bahkan tidak ada, nafas cepat. Tanda-tanda tersebut akan tampak semakin jelas jika kondisi semakin berat, bayi bisa jatuh dalam keadaan koma, dan bisa menyebabkan kematian. Apa yang bisa dilakukan jika anak kita diare? Intinya adalah semakin banyak cairan keluar dari tubuh, maka semakin banyak cairan yang harus masuk, agar tidak terjadi dehidrasi. Pertolongan pertamanya adalah oralit, jika tidak tersedia bisa dibuat larutan garam-gula dgn perbandingan 1 gelas air 200cc, ditambah 1 sendok teh garam, dan 3 sendok teh gula. Berikan sesering mungkin, sesering keluarnya cairan. ASI tetap diberikan, karena selain untuk memenuhi kebutuhan air dan gizi, ASI juga mengandung komponen untuk daya tahan tubuh. ASI diberikan selang-seling dengan oralit. Kalau bayi tidak minum ASI, tapi minum susu formula, susu tetap diberikan dengan sedikit diencerkan agar air lebih banyak masuk, sampai kemudian terbukti susu formula tesebut sebagai penyebab(intoleransi laktosa), baru dihentikan. Banyak diare sembuh hanya dengan pemberian cairan, karena memang penyebab diare sering adalah virus yang bisa sembuh sendiri oleh kekebalan tubuh. Tetapi jika diare berlanjut, apa lagi ditemukan tanda-tanda dehidrasi, segera periksakan bayi anda ke dokter... Segini aja dulu ya, semoga bermanfaat. Sekali lagi, ini ditulis untuk kalangan awam, untuk teman-teman dimedis, silakan baca buku untuk lebih jelasnya hehehe.. (erix, 26/9/10 pk 08.55 wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar