*** Tak kenal maka tak sayang. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda ***

Jumat, 03 September 2010

Kanker Serviks

Kata kanker sudah gak asing lagi di telinga kita. Penyakit yang baru dengar katanya aja udah bikin kita merinding. Macam-macam jenis penyakit kanker, tapi kali ini kita bahas salah satunya yang sering diderita oleh para wanita, yaitu kanker serviks atau yang bahasa awamnya kanker leher rahim. Kanker serviks adalah kanker primer serviks (kanalis servikalis dan/atau porsio). Nah apa pula yang disebut porsio? Porsio adalah bagian dari serviks yang tampak pada liang vagina. Kanker leher rahim ini adalah penyakit keganasan kedua pada wanita di seluruh dunia dan masih memimpin sebagai penyebab kematian wanita yang berkaitan dengan kanker di negara berkembang.
Kanker serviks juga merupakan keganasan yang paling sering pada kehamilan. Aduh.. menakutkan ya? Jangan sampailah kalian para wanita menderita penyakit ini.




Frekuensi:

500.000 kasus baru didiagnosis tiap tahun di seluruh dunia, Insidensi kanker serviks adalah 1,2 kasus per 10.000 kehamilan pada saat kehamilan saja dan 4,5 kasus per 10.000 kehamilan hingga 12 bulan pasca persalinan. Wah banyak juga ya kasusnya bertambah tiap tahun. Yuk kita cegah biar gak nambah. Caranya gimana, nanti kita bahas ya...



Penyebab:

Kira-kira apa penyebabnya ya? Ternyata sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Tetapi ada bukti kuat kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah factor ekstrinsik, di antaranya yang penting adalah jarang ditemukan pada perawan., insiden lebih tinggi pada mereka yang kawin daripada yang tidak kawin, terutama pada gadis yang koitus pertama dialami pada usia amat muda(kurang dari 16 tahun), insiden meningkat dengan tingginya paritas, apalagi bila jarak persalinan terlalu dekat, mereka dari golongan social ekonomi rendah, hygiene seksual yang jelek, aktifitas seksual yang sering berganti-ganti pasangan, jarang dijumpai pada masyarakat yang suaminya disunat, sering ditemukan pada perempuan yang mengalami infeksi virus hPV (human papiloma virus) tipe 16 atau 18, dan akhirnya kebiasaan merokok. Data epidemiologi sejak awal menggambarkan hubungan sebab langsung antara kanker serviks dan aktifitas seksual. Nah udah baca kan faktor yang dikatakan berhubungan kuat. Jadi ngerti donk apa yang sebaiknya dilakukan dan sebaiknya dihindari. Misalnya menunda usia kawin biar benar-benar dewasa, jangan melakukan seks bebas apalagi berganti-ganti pasangan. Kalau punya anak jangan banyak-banyak, soalnya insiden kanker ini meningkat pada tingginya jumlah seorang ibu melahirkan/punya anak, terutama pula yang jarak melahirkannya terlalu dekat. Nah untuk yang laki-laki bisa juga berperan mencegar kangker servik ini pada pasangannya, yaitu dengan melakukan sunat/sirkumsisi. Yuk sunat yuk.. hehehe…Satu lagi nih.. jangan merokok ya, jadi factor resiko juga itu. Walaupun kanker serviks umumnya diderita oleh perempuan dalam usia lanjut, kadang dijumpai pula pada perempuan yang lebih muda. DNA virus hPV telah dideteksi dalam lebih dari 90% lesi intraepitel skuamous dan kangker serviks invasive.



Diagnosis:

Diagnosis definitive ditegakkan berdasarkan:

1. Biopsi punch dari lesi serviks yang luas.

2. Evaluasi yang tepat dari apusan abnormal.

3. Evaluasi kolposkopi.

4. Biopsi kerucut.

Lesi prekangker serviks dideteksi dengan tes Papanicolaou (PAP smear)

Nah penjelasan tadi gak usah dipikirin terlalu dalam, biar para dokter yang mikirinnya. Cuma yang aku tekankan disini yaitu PAP smearnya. Ini merupakan skrening kanker serviks, artinya mendeteksi dini sebelum jadi lanjut. Sehingga bisa deh ditangani dengan segera. Sekarang ada lagi yang namanya IVA ( inspeksi visual asam asetat), ini juga screening untuk lesi pada serviks terutama yang mengarah ke keganasan. Dengan deteksi dini ini diharapkan penurunan kasus kanker serviks, sekaligus menurunkan angka kematian akibat kanker.



Stadium:

Dua system staging yang sering digunakan dalam kangker serviks: FIGO, dalam kolaborasi dengan WHO, dan TNM system dari International Union Against Cancer (UICC) dan the American Joint Committee on Cancar(AJCC). Nah ini juga gak perlu difikirkan terlalu berat. Sekedar tau aja. Untuk yang menganggap perlu, tunggu aja edit postingan selanjutnya.





Penanganan:

Penanganan kangker serviks sesuai dengan stadium penyakit. Pada kangker invasive awal, pembedahan adalah pilihan. Pada kasus yang lebih lanjut, kombinasi antara radiasi dan kemoterapi merupakan penanganan terkini. Pada pasien dengan kasus kangker yang telah menyebar, kemoterapi atau radiasi dilakukan untuk mengurangi gejala (paliatif).



Nah segitu aja ulasanku tentang kanker serviks ya. Ini aku tujukan untuk kalangan awam, mengingat ulasannya yang sangat sederhana dan kurang mendalam. Untuk kalangan medis, terutama untuk para dokter, ntar baca bukunya aja ya.. hehehe..



Daftar Pustaka:

1. Garcia AA. Cervical Cancer. http://www.emedicine.medscape.com/article253513.

2. Pangemanan Wim T. Penyakit Neoplasmam Dalam: Safuddin AB, Wiknjosastro GH, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Edisi Keempat. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 2009.



(erix 3/9/10 pk 17.00 wib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar